Anies Anggap Demokrasi Tidak Berjalan, Prabowo Nilai Anies Berlebihan

 

Screenshot 2023 1212 233220
Debat perdana Capres di gedung KPU RI, Prabowo Subianto kritik Anies Baswedan.

KEPAHIANGNEWS.COM-JAKARTA – Dalam debat perdana Capres di gedung KPU RI, calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengomentari soal minimnya kepercayaan publik yang terhadap partai politik di Indonesia.

“Rakyat saat ini sudah tidak percaya kepada proses demokrasi yang sekarang terjadi, itu jauh lebih luas dari partai politik,” kata Anies dalam debat capres-cawapres 2024 yang berlangsung di gedung Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa malam (12/12/2023).

Menurut dirinya, dalam berbicara soal demokrasi ada tiga hal yang perlu disorot yakni adanya kebebasan dalam berbicara, adanya pihak opsisi yang bebas mengkritik sehingga bisa menyeimbangkan pemerintah dan adanya proses Pemilu dan Pilpres yang netral, transparan, jujur dan adil.

“Kalau kita lihat dan saksikan, dua hal ini mengalami masalah. Kita menyaksikan bagaimana saat ini kebebasan menurun, termasuk mengkritik partai politik,” katanya.

Capres nomor urut 1 ini juga menyoroti turunnya angka intensitas demokrasi di Indonesia saat ini.

“Bahkan pasal-pasal yang memberikan kewenangan untuk digunakan kepada pengkritik seperti UU ITE, atau pasal 14-15 UU nomor 1 tahun 1946, itu semua membuat kebebasan berbicara jadi terganggu,” tuturnya.

Ia juga menyinggung soal minimnya pihak oposisi yang membuat demokrasi di Indonesia semakin merosot.

“Sekarang ujiannya adalah besok. Bisakah Pemilu diselenggarakan dengan netral, jujur dan adil, ini ujian ketiga. Jadi persoalan demokrasi kita lebih luas dari segala persoalan terhadap partai politik,” kata Anies.

Lebih lanjutnya, Anies menegaskan perlunya peran negara untuk membantu partai politik mengembalikan kepercayaan untuk negara.

“Salah satu masalah mendasar, partai politik ini memerlukan biaya dan biaya politik selama ini tidak pernah diperhatikan di dalan proses politik. Sudah saatnya pembiayaan politik itu dihitung dengan benar. Ada transparansi sehingga rakyat melihat bahwa ini institusi yang bisa dipertanggungjawabkan. Jadi perlu reform pembiayaan politik oleh partai politik,” pungkasnya.

READ  Lima Hari Menghilang, Warga Desa Embong Sido Kepahiang Ditemukan Gantung Diri

Sementara itu, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto usai mendengar ungkapan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, terlalu berlebihan. Karena menurutnya jika demokrasi di Indonesia tidak berjalan, Anis Baswedan yang diketahui menjabat gubernur DKI Jakarta saat ini tidak akan jadi gubernur jika demokrasi tidak berjalan.

“Mas Anies ini berlebihan, yang mengusung anda saya, jika demokrasi tidak berjalan anda tidak akan jadi gubernur”, tegas Capres Nomor 2. (aa)