Bank Indonesia Resmikan Digital Farming Dan Minilab MA-11 Di Kabupaten Kepahiang

KEPAHIANGNEWS.COM – Subtu (19/2) siang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu melaksanak peresmian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang berbentuk  digital farming dan minilab Micribacter Alfaafa 11 atau yang sering kita dengar dengan sebutan MA-11 di kabupaten Kepahiang, tepatnya di kecamatan Kabawetan desa Sidorejo dan desa Bandung Baru.

Sementara program yang digadang-gadangkan sebagi trobosan untuk meningkatkan hasil pertanian di Provinsi Bengkulu, khusnya di kabupaten Kepahiang ini. Joni Marsius selaku deputi direktur kepala perwakilan BI Provinsi Bengkulu menjelaskan, kabupaten Kepahiang yang memiliki geografis, struktur tanah yang baik dan kemampuan masyarakat yang mendukung hingga. Satu-satunya kabupaten yang terpilih di Provinsi Bengkulu sebagai tempat percontohan pengembangan digital farming dan MA-11.
“Setelah kita melakukan deplot, dimana aglokimianya cocok yang kita lakukan percobaan awal dan berhasil. Yang mana kita juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah daerah, terhadap ilmu yang didapatkan petai.” Ungkap Joni
Disisi lain BI Bengkulu yang juga mendapat dukungan penuh dari Komisi XI DPR RI yang merupakan mitra kerja BI, turut hadir secara langsung salah satu anggota komisi XI, Susi Marleny Bachsin dapil Bengkulu. Dimana Ia juga mengungkapkan trobosan tersebut menjadi tempat pembelajaran daerah-daerah lain. Baik kabupaten-kota yang ada di Provinsi Bengkulu bahakan dari luar Bengkulu.
“Ini sebua gebrakan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang mana komisi XI bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk menyentuh masyarakat,” ujarn Susi
Sementar Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid mengucapkan terimakasih atas dukungan dan trobosan komisi XI dan BI Bengkulu dalam upaya meningkatkan produktivitas bawang merah atau pertanian di kabupaten Kepahiang dan lab sistem pengolahan pupuk berbahan organik dalam tempo sangat cepat untuk meningkatkan hasil pertanian di kabupaten Kepahiang.
“Ini untuk meningkatkan produksi, dimana kita liat. Kalau kemarin 6 ton perhektar sekarang menjadi 16 ton. Yang mana kita juga berharap ini bisa jadi tempat percontohan bagi daerah lain dalam memajukan pertanian di daerah masing-masing. Sehingga tak perlu lagi mengambil bahan baku dari luar. Jika perlu daerah luar yang mengambil ke Kepahiang”, Jelas Bupati.(aa)