Cerita Pilu Anak Sekolah Di Desa Benuang Galing Kepahiang

Niken anak Desa Benuang Galing sering libur sekolah, dikarenakan jalan didesanya sulit dilalui jika hujan.



KEPAHIANGNEWS.COM – Setiap hari dengan pagi hari seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di salah satu desa yang ada di Kabupaten Kepahiang, harus berjuang untuk menempuh pendidikannya. 
Pasalnya jalan dari lokasi rumah siswa tersebut dengan sekolahnya, cukup makan waktu. Karena Lokasi Sekolah berada di  Desa Air Selimang yang berjarak sekitar 6 kilometer.
Siswa Tersebut Bernama Niken Juliana 14 tahun yang berada di Dusun 1, Desa Benuang Galing Kecamatan Seberang Musi. 
Kondisi jalan saat kering
Setiap hari ia harus berjuang menempuh jalan sepanjang 6 kilometer dengan kondisi jalan didesanya yang sangat exstrem. Apa lagi saat hujan, jalan didesanya tidak bisa dilalui, sebab jalan menjadi licin dan berlumpur.
Terpaksa seluruh anak yang sekolahnya diluar desa dan melalui jalan licin tersebut, meliburkan diri untuk tidak sekolah.
“Kalau cuaca sedang hujan, saya harus izin dengan guru untuk tidak masuk sekolah,” ungkap Niken, saat diwawancarai, pada Rabu (8/11/2023). 
Lanjut Niken, pihak sekolah sudah memahami kondisi jalan yang di Dusun 1 Desa Benuang Galing, Kepahiang. Tetapi untuk nilai disekolah tetap ia harus kejar, agar bisa lulus.
Terkadang ia bersama orang tuanya ingin memaksakan diri untuk melewati jalan licin dan berlumpur didesanya jika hujan, tetapi jika dipaksakan akan patal jadinya.
“Kalau dipaksakan berangkat sekolah, takutnya nanti bisa jatuh di jalan, karena sulit dilewati,” tuturnya. 
Ia juga menjelaskan, dirinya harus berangkat sekitar pukul 06.30 WIB dari rumah, dan sampai ke sekolah sekitar pukul 07.30 WIB. 
Kadang kala jika dirinya kesiangan untuk berangkat sekolah, ia terlambat sampai ke sekolah. 
“Sering terlambat ke sekolah, karena kalau diantara harus hati-hati di jalan, kondisi jalan masih tanah liat,” jelasnya. 
Ia menambahkan, jika sekolah sedang ujian dan kondisi cuaca sedang hujan, dirinya mau tak mau harus memberanikan diri untuk bersekolah. 
Niken juga mengatakan, jika dalam kondisi hujan dan sedang ujian, dirinya kerap mengalami kecelakaan di jalan. 
“Paling jatuh dari motor, badan sudah luka dan seragam sekolah kotor, ya tetap masuk untuk ujian,” tutupnya. 
Niken yang berjuang untuk menimba ilmu ini, sudah 9 tahun melalui kondisi jalan yang masih tanah ditambah dengan cuaca hujan.(aa)
Exit mobile version