Diponis Gangguan Jiwa, Suami Tusuk Istri Hingga meninggal

“Naas ibu rumah tangga di Kecamatan Tebat Karai Kepahiang, tewas ditangan suaminya sendiri”.



KEPAHIANGNEWS.COM – Mengalami depresi dan diponis mengalami gangguan jiwa oleh pihak keluarga. M-S (44) warga Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang nekat mengahiri hidup istrinya A-Y (42) saat sendang berada di kamar. 

M-N yang kesehariannya adalah pekerja serabutan, ahir-ahir ini sering emosi tidak menentu kepada istrinya. Hingga ahirnya M-S suami dari A-Y ini diponis mengalami gangguan jiwa dan akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Provinsi Bengkulu.
Satu hari sebelum hendak dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, M-S dan istrinya sempat cekcok mulut saat sedang berada dikamarnya dilantai dua yang berada di rumah orang tua pelaku M-S yang berada di Kecamatan Tebat Karai. Saat Cekcok terjadi, sempat korban melontarkan kata-kata minta cerai kepada pelaku M-S, mendengar hal tersebut pelaku menjadi emosi.
Usai cekcok mulut dengan istrinya M-S keluar mengambil sebilah pedang dan pisau. Langsung di hujamkannya ke perut A-Y istrinya, yang membuat korban tidak sadarkan diri dan meninggal di tempat.
Saat M-S menusukan pedang dan pisaunya ke istrinya, orang tua pelaku melihat langsung, namun tidak berani membantu. Lantaran pelaku memegang pedang dan pisau, jika ada yang membantu akan di sabetnya menggunakan pedang.
Dengan kejadian tersebut, Satreskrim Polres Kepahiang mendapatkan laporan kejadian tersebut dan langsung melakukan penangkapan. Namun sebelum melakukan penangkapan Iptu Doni Juniansyah mengatakan, pihaknya sempat memgalami kesulitan untuk melakukan penangkapan. Karena pelaku memegang sajam dan mengamuk jika ada yang mendekat.
“Sempat bernegosiasi kepada pelaku, agar pelaku menyerahkan diri. Namun pelaku enggan, terpaksa kita melakukan tindakan tegas. Untuk perbuatan pelaku, kita sangkakan pasal 351 ayat 3 tentang penganiyayaan”, jelas Kasat Reskrim.
Sebelum ditangkap, pelaku sempat melamun didepan rumah, dan ingin mengahiri hidupnnya dengan meminum racun dan menusukan pisau ke tubuhnya.
Untuk keduanya, korban dan pelaku dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang. Untuk kendapatkan perawatan medis, untuk korban setelah dibersihkan lukanya, jenazah langsung dibawa ke rumah orang tuanya di Kelurahan Kampung Pensiunan Kecamatan Kepahiang untuk dikebumikan. 
Ketua RT sekaligus tetangga pelaku Haris Prisuwi (50) menerangkan, untuk pelaku kesehariannya baik saja seperti warga lainnya. Mudah bergaul dan tidak banyak neko-neko.
“Keseharian orangnya baik, dan pergaulannya bagus dilingkungannya. Untuk permasalahan saat ini kami tidak menyangka jika M-S nekat mengahiri hidup istrinya”, terang Ketua RT sekaligus tetangga pelaku.(aa)
Exit mobile version